Diluar hujan. Berisik! Mereka sangat liar. Berkejar-kejaran ingin mencium pijakan Bumi sang pencipta mata dewa. Sebagian dari mereka pun ada yang dengan nakalnya mencari rembulan yang terperangkap kelam nya malam. bahkan sesekali mengetuk jendela rumah ku dan menyibakkan gorden nya, ia ingin menyampaikan pesan tersirat dalam kelakuannya, malam ini.
Mereka berisik! Misterius! Tapi, aku suka….
Simponi dentingan kasar hujan yang mencium Bumi membuat ku tenang. Tenang dalam buaian, terbuai dalam kemisteriusan hujan. Yang memang benar dan aku juga tau. Setiap dentingannya itu memiliki pesan tersirat. Siratan yang tak akan bisa menjadi surat oleh mereka yang tidak meresapi. Aku meresapi, dan aku merasakan. Mesranya surat dalam hujan dari semua orang yang juga meresapi.
Kadang hujan jemu juga berliar-liaran mencium pijakan Bumi. Sesekali ia panggil temannya yang selalu mengejutkan. Hahaha, mereka sangat lucu. Oh iya, satu lagi temannya. Yang satu ini selalu tak terlihat. Dia adalah teman hujan yang paling netral. Tapi jangan salah, saat ia marah. Ia akan mengamuk dan menghancurkan segala yang ada.
Di antara mereka bertiga, aku paling suka hujan..
aku ingin menikmati romantisme hujan hingga putri pagi muncul dari tempat peradunya. Seolah hasrat untuk meromantis dengan hujan tak akan puing, tak akan runtuh. Walaupun hujan selalu memakan ku dengan dingin nya. Tapi percayalah hujan selalu memerangkap ku dalam ketenangannya.
hujan adalah kerinduan, begitu pula siratan pesannya
Rasakan.. Resapi..
Aku sangat meresapi hujan, dan merasakannya secara nyata.. ada banyak pesan rindu yang disampaikan orang lewat hujan. Ah, hujan seandainya saja kau ini manusia, mungkin aku sudah tergila-gila padamu. Kau terlalu romantis, terlalu tenang, terlalu misterius, terlalu menenangkan, terlalu dewasa, terlalu logis, kau terlalu istimewa bagi ku.
kini aku sedang beromantis bersama hujan, kepada semua orang. Terutama mama ku tercinta
Rasakan.. resapi.. simponi dentingan hujan yang liar mencium pijakan Bumi sang pencipta mata dewa
Aku ada di setiap dentingan itu :)
Depok, 05-07-2011|22:04 WIB
Di saat hujan, semua ini bermula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar