Perjuangan yang penuh kemunafikan
Tawa yang menjerumuskan
Kebahagiaan penuh kontaravensi
terkucilkan terasingkan.
sendiri mengeja zaman
jadi tawanan di tanah orang
sajadah tak mau bersaksi karena tak mengerti
gelisah? mulai gelisah?
pena perlawanan mungkin kan ikut berjibaku
astagfirullah..
cita verina sayangku, mengapa dikau?
tidak apa apa :-)
membatin, ada sesuatu mengiris tembok jantungku.
terkucilkan terasingkan.
sendiri mengeja zaman
kenapa aku tak berani bertutur? tuturan banyol yang biasa kuluncurkan untuk membantuku memastikan bahwa "ya, hanya dirimu. semua baik-baik saya" itupun tak mampu. ada sesuatu yang mengganjal
terkucilkan terasingkan.
sendiri mengeja zaman
mulut ini bungkam. bungkam, karena mendapati tak ada lagi yang dapat dipercaya..
ya, sirna. semua kepercayaan. seakan tak mau lagi menghadapi dunia diluar sana yang penuh dengan kemunafikan. dan aku.. aku akan menjadi seperti mereka. ga mau *aku terisak*
harus kutumpahkan pada siapa semua ini? semuanya.. semuanya..
terkucilkan terasingkan.
sendiri mengeja zaman
Mama.
ku telfon mama. tumpah semuanya. ah mama :-)
the way i felt
Depok 3 Mei 2012
-dipotong telfonan sama mama-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar