Minggu, 26 Februari 2012

lembut ada tempatnya keras ada saatnya

Kelembutan harus dikedepankan dalam menegakkan Agama Allah, sedang kekerasan merupakan solusi akhir bila kelembutan tidak mampu menyelesaikan persoalan. Sungguh tidak masuk akal bila semua jenis kekerasan secara mutlak digeneralisir dan divonis sebagai sesuatu yang tercela & terlarang. Apakah berjuang melawan penjajah adalah kekerasan? Apakah menghukum mati pengedar narkoba adalah kekerasan?

Bukankah sudah menjadi kesepakatan masyarakat internasional bahwa tentara suatu negara dibenarkan untuk menyerang, menembak & membunuh musuh dalam membela kedaulatan Bangsa & Negara. Polisi suatu negara juga dibenarkan menembak mati penjahat tatkala tidak ada pilihan lain untuk mengatasinya?

Semua itu merupakan kekerasan yang terpuji, bahkan menjadi keharusan demi melindungi kedamaian & kedaulatan dalam berbangsa & bernegara Islam adalah Agama perdamaian, tapi bukan berarti pasrah kepada KESESATAN.

Islam adalah Agama kelembutan, tapi bukan berarti diam terhadap PENISTAAN & PENODAAN AGAMA.

Lembut bukan berarti tidak Tegas terhadap KESESATAN, bukan pula Damai dengan PENISTAAN AGAMA. Karena tidak tegas terhadap kesesatan adalah KEFASIKAN, Damai dengan penistaan Agama adalah KEMUNAFIKAN..!!

Setiap kampanye perdamaian yang ditujukan untuk memadamkan api perlawanan terhadap kesesatan adalah PENGHIANATAN. Sebaliknya, setiap kampanye perang untuk melawan kesesatan adalah PERJUANGAN.

Semua kampanye kelembutan dengan tujuan membiarkan penistaan Agama adalah KEJAHATAN. Sebaliknya, semua kampanye ketegasan untuk menghentikan penistaan & penodaan Agama adalah KEBAJIKAN...!!

QS.5 Ma'idah:54 ,,,yang bersikap LEMAH LEMBUT terhadap orang yang mukmin, yang BERSIKAP KERAS terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas, lagi Maha Mengetahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar