Jumat, 23 Desember 2011

energi dominan perubahan

Manusia selalu melakukan perubahan yang mengarah kepada kemajuan peradabannya. karena memang perabadan adalah perubahan dalam waktu panjang dari akumulasi yang secara kontinu. sepert sebuah parameter. semakin banyak perubahan, semakin berkembang pula peradaban tersebut.

Tak dipungkiri juga bahwa tak sedikit runtuh nya suatu peradaban yang disebabkan perubahan mendasar yang terjadi. tentu hal ini tidak diinginkan oleh siapapun. yang pasti perubahan yang terjadi adalah hasil kerja dari pemuda. energi dominan dari setiap perubahan selalu muncul dari pemuda.

lembaran sejarah menjelaskan kepada kita secara terang-terangan bagaimana lahirnya perubahan besar selalu dipelopori oleh para pemuda. bila kita melihat generasi awal. sebut saja, bagaimana terjadinya revolusi Prancis pada abad ke-18. negeri gelap, feodal dan dipasung rezim berkedok agama yang manipulatif dan represif menjadi sebuah masyarakat demokratis yang mengakui hak asasi manusia.

Senada dengan hal yang terjadi di China, tokoh muda Sun Yat Sen yang bermodalkan semangat nasionalisme yang membangkitkan pemuda pada generasi itu berhasil meruntuhkan kekaisaran negeri Tiongkok yang berumur lebih dari seribu tahun. Begitu pula yang terjadi di Filipina, mereka berhasil membentuk republik pertama di Asia dan merebut kemerdekaan dari Spanyol. seperti Jose Rizal dan kawan-kawan.

Tiliklah ke tanah air, tanah air kita juga memiliki ceriiita yang tak kalah menarik, pemuda kita yang berasal dari berbagai suku bangsa ternyata mampu menurunkan ego primodialismenya demi membangun komitmen bersama. satu banga, satu bahasa, dan satu tanah air pada tanggal 28 Oktober 1928 yang akrab ditelinga dengan sebutan Sumpah Pemuda. akhir titik kulminasinya pada proklamasi Kemerdeka 17Agustus 1945 yang lagi-lagi di motori oleh pemuda. bahkan sampai membuahkan peristiwa rengasdengklok untuk membaca agar proklamasi dapat dibacakan.

perubahan arah perjalanan suatu bangsa, garis sejarah dan fase ikut ditandai oleh peran pemuda yang berutrut-turut. seperti yang dipertontonkan angkatan66 maupun angkatan 98 yang karena pergerakan mereka rakyat bisa terbebas dari pasungan otoritarian orde baru yang berkuasa leih dari 32 tahun.

namun yang perlu dicatat dari semua kedigdayaan para pemuda generasi dulu adalah bahwa hal itu bukan berhenti sampai pada perubahan semata. sebab pertanyaan menggelitik yang perlu kita cermati adalah mengapa sehingga perubahan itu perlu dan bisa terjadi. semua itu selalu diawali dari kesadaran. kesadaran akan kesungguhan realitas.

misalnya gerakan perjuangan kemredekaan bisa lahir karena adanya kesadaran kolektif yang memiliki arti bahwa sesungguhnya suku-suku bangsayang terbentang dari sabang sampai merauke adalah suatu komunitas besar satapan penjajah dan penindas. hadirnya kesadaran itu juga tak lepas dari adanya komaparasi yang bisa disaksikan dengan mata telanjang oleh para pemuda yang bersekolah diluar negeri karena dia menelan kesungguhan realitas mengenai apa yang harus dengan terpaksa dijalani bangsanya dan apa yang sedang dinikmati bangsa lain.

pendidikan juga turut membentuk watak dan kesadaran mereka. dengan ilmu yang mereka miliki, mereka bisa menjadi seorang intelekyang dapat melihat, memahami dan menilai realitas jauh lebih dalam daripada orang awam kebanyakan. dengan begitu akar persoalan bisa dengan mudah dilacak dan rancangan hebat seuar pergerakan bisa dibuat.

jadi, dengan berbekal kesadaran bahwa bangsanya sedang dijajah. gerakan yang terorganisir pun bisa disusun, organisasi yang moders bisa dibentuk. sehingga gerakan untuk menularkan retasan kesadaran yang samapada khalayak rami pun bisa dilakukan dengan lebih seksama. nasionalisme pun muncul.

semangat pemuda indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar